SUMBAR | Suasana pagi di Markas Ditlantas Polda Sumbar tampak lebih dinamis dari biasanya. Deretan petugas lalu lintas berseragam lengkap berdiri rapi, kendaraan patrolí berjajar, dan spanduk besar bertuliskan Operasi Zebra Singgalang 2025 berkibar sebagai tanda dimulainya operasi tahunan yang selalu menjadi sorotan publik. Di barisan depan, Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol. H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., tampak memimpin apel dengan sikap tegas namun tetap humanis, Senin 17 November 2025.
Operasi Zebra tahun ini tidak hanya dimaknai sebagai giat kepolisian, tetapi juga sebuah seruan besar untuk kembali membangun budaya berlalu lintas yang lebih tertib di Sumatera Barat. Kombes Pol Reza dalam amanatnya menekankan bahwa keselamatan bukan sekadar slogan, tetapi kebutuhan nyata bagi setiap pengguna jalan yang berangkat beraktivitas tiap hari.
Ia mengingatkan bahwa menjelang akhir tahun, intensitas pergerakan masyarakat selalu meningkat. “Lalu lintas itu bukan sekadar soal kendaraan dan jalan,” ujar Reza dalam arahannya, “tetapi soal nyawa manusia yang harus kita jaga bersama.” Ungkapan ini menjadi pembuka yang kuat bagi seluruh rangkaian kegiatan Operasi Zebra Singgalang 2025.
Dalam pelaksanaan operasi nanti, penindakan akan dilakukan secara selektif terhadap pelanggaran yang berpotensi membahayakan. Mulai dari pengendara tanpa helm SNI, kelengkapan dokumen kendaraan, hingga pelanggaran rambu—semuanya menjadi titik tekan agar risiko kecelakaan bisa ditekan sedini mungkin. Namun, Kombes Pol Reza memastikan pendekatan humanis tetap menjadi prioritas utama.
Dirlantas menekankan bahwa petugas harus lebih banyak mengedukasi daripada sekadar menindak. “Kita ingin masyarakat paham alasan mengapa aturan ada, bukan hanya takut pada razia,” jelasnya. Karena itu, sepanjang operasi berlangsung, edukasi jalan raya akan diperluas melalui interaksi langsung, media sosial, hingga kampanye lapangan.
Beberapa jam setelah apel pembukaan, petugas di lapangan mulai menjalankan instruksi tersebut. Sejumlah pengendara terlihat diberhentikan untuk diberikan imbauan, sementara lainnya diberikan bantuan pengecekan perlengkapan kendaraan. Masyarakat yang ditemui di ruas jalan utama Padang menyebut operasi ini cukup membantu mengingatkan hal-hal dasar yang sering terlupakan.
Di sisi lain, Ditlantas Polda Sumbar juga menggandeng tokoh masyarakat, sekolah, dan komunitas motor untuk terlibat dalam kampanye keselamatan. Upaya ini dibangun agar pesan Operasi Zebra tidak berhenti hanya pada penertiban sesaat, tetapi menjadi gerakan kolektif yang menumbuhkan budaya disiplin jangka panjang.
Kombes Pol Reza sendiri tampak hadir dalam beberapa giat lapangan, menunjukkan komitmennya mengawal langsung jalannya operasi. Kehadirannya menjadi motivasi bagi anggota yang bertugas sekaligus pesan simbolik bahwa keselamatan masyarakat adalah agenda yang tidak boleh ditawar.
Operasi Zebra Singgalang 2025 yang digelar hingga 30 November mendatang diharapkan menjadi momentum memperbaiki wajah lalu lintas Sumbar. Dalam penutup arahannya, Reza kembali menegaskan, “Jika semua pengguna jalan saling menghargai, maka keselamatan akan tercipta dengan sendirinya.”
Catatan Redaksi:
Operasi Zebra Singgalang 2025 bukan sekadar razia, tetapi pengingat bahwa keselamatan di jalan berawal dari kesadaran pribadi.
Kepatuhan bukan hanya soal aturan, melainkan kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.
Semoga operasi ini mampu menekan angka kecelakaan dan memperkuat budaya tertib di Sumatera Barat.
TIM RMO







Komentar